Halaman

Selasa, 18 Agustus 2015

ripple #3


#chapter 3

-memmory

Ini adalah kejadian saat usia vrea masih 9 tahun,dia sedang bermain dengan boneka boneka nya di depan  rumah,"sayang sedang bermain boneka? " mama nya keluar rumah vrea tersenyum pada mamanya dan menceritakan apa yang tadi dia mainkan tiba tiba seorang pria keluar dr rumahnya,dan senyuman vrea pun lenyap,itu adalah ayah tiri vrea,mereka menikah tahun lalu,ayah kandung vrea meninggal saat usianya masih 4 tahun
"Halo sayang....papa berangkat kerja dulu ya" dia hendak mencium kening vrea,tapi vrea mengindar,pria itu tersenyum dan membelai rambut vrea "hati hati di jalan ya mas",kata mama vrea sambil membetulkan dasi yang miring " iya sayang"
"Vrea...kenapa tidak menjawab pamit papamu tadi" perintah mamanya
Vrea berdiri "iya om" wajahnya cemberut dan lari masuk rumah "vrea!! Panggil dia papa!" triak mamanya,tapi tanpa menjawab vrea mamsuk kamar "sudah....dia mungkin belum siap,yasudah,aku berangkat" mama vrea mengangguk dan pria itu pergi

Sore hari,vrea melihat beberapa anak gadis bermain di dekat rumahnya,dia tak berani untuk menanyakan bahwa dia juga ingin ikut bermain,meskipun dia menginginkanya,lalu seorang gadis menghampirinya
"Hey ayo bermain....kami kekurangan orang" kata gadis itu
Vrea tersenyum dan hampir menjawab iya sebelum seorang gadis lain mencegah dari kejauhan "hey!!jangan dia!! Dia itu anak aneh"
Vrea terkejut dia sangat sedih "iya dia selalu diam dan bermain sendiri,dia tinggal di rumah besar di sana itu,aku sering melihatnya bermain sendiri seperti orang gila ahahahaha" gadis lain menimpali,gadis yang tadinya mengajak vrea pun berlari menjauh seakan jijik,
"Ta...tapi...aku bermain sendiri karna aku tidak punya teman....tidak ada yang mengajaku" tak ada satupun yang menghiraukan vrea
Akhirnya vrea berjalan sendiri ke taman,saat taman masih terawat dan bunga2 masih bermekaran,dan air mancur masih mengalir...tapi taman itu sepi...hanya beberapa orang saja di sana,vrea duduk di ayunan tua dengan suara nyaring saat mulai ber ayun,beberapa saat kemudian,dia melihat seorang anak laki laki yang berlarian,menuju ke arahnya,lalu bersembunyi di balik pohon,vrea memandanginya heran
"Hey hey,jangan melihat ke sini,jika ada yang mencariku,jangan bilang aku disini,mengerti!!" bisik anak itu,vrea hanya mengangguk
Dari jauh terlihat seorang wanita yang sedang berlarian "trustoon!!truston!! Dimana kamu?dasar anak nakal!" Teriaknya,saat itu vrea menyadari bahwa wanita itu lah yang mencari anak tadi,wanita itu menghpiri vrea
"Hey anak manis,kamu melihat anak laki laki di sekitar sini ?" tanya nya,vrea bingung,dan dia asal menunjuk "a...aku tadi melihat anak laki laki berkaos biru lari...di...disana" jawabnya gugup
"Ooh ya,trimakasih ya,dasar anak itu nakal sekali" wanita itu pun pergi
"Hey terimakasih...aku truston...kamu siapa?" sapa anak itu
"A..aku vrea...ng...ke...kenapa dia mencarimu...dia siapa?" tanya vrea gugup,karna dia memang jarang bicara pada orang asing
"Haha nama mu lucu sekali,dia salahsatu pengurus panti asuhan,heehe...dan aku baru saja memecahkan kaca di kantornya,jadi dia marah,kamu terlihat seperti seumuran denganku,berapa usiamu?" anak itu cengengesan,saat melihat truston yang tertawa lepas hati vrea merasa tenang,baru kali ini ada yang tidak menjauhinya,
"A...aku 9 tahun....Pa...panti asuhan di seberang jalan di sana?apa kamu tinggal di sana?na...namamu truston kan?"
Truston mengangguk
"Ya....sejak aku masih umur 4 tahun,pemilik panti asuhan adalah teman orangtuaku,mereka meninggal karna kecelakaan,jadi dia mengurusku,dia sangat menyayangiku,hei...bulan depan usiaku 10 aku lebih tua darimu"
Truston tersenyum
"4 tahun?papaku juga meninggal saat usiaku 4 tahun" vrea merasa nyaman bersama truston,
"Jadi sekarang kamu tidak punya papa?"tanya trustkn
" emmm tidak juga....ada seorang laki laki yang sekarang menjadi ayah tiriku...tapi....aku tidak suka dia....dia....dia bukan papaku...aku tidak mau memanggilnya papa"wajah vrea kembali cemberut
"Ayolah,setidaknya kamu tidak tinggal di panti asuhan seperti ku....." wajah truston sangat ceria,padahal harusnya dia lebih bersedih dari vrea
Sejak itu vrea dan truston sering bermain bersama,saat pertama kali vrea mengajak truston main ke rumahnya,mama vrea sangat senang karna untuk pertama kalinya vrea mengajak temanya ke rumah,bahkan mama nya meminta agar truston sering sering main ke rumahnya,dia bahagia akhirnya putrinya memiliki seorang teman,bermain bersama,dan melihat vrea lebih sering tertawa,dan mulai memanggil ayah tirinya dengan sebutan papa,meskipun jarang,

2 tahun berlalu,truston di adopsi oleh sepasang suami istri yg sudah lama sekali menikah,namum tidak juga memiliki keturunan,mendapat berita tersebut vrea bersedih karna dia berfikir akan berpisah dari sahabatnya,namun tidak,truston terus merengek dan bilang tak ingin pergi dari kota tersebut,yang akhirnya orangtua barunya memutuskan untuk pindah di kota itu,dan truston bisa terus menjaga vrea dari anak anak yang menjahilinya,
Saat smp dan hingga kini sma,mereka selalu mendaftar di sekolah yang sama,meskipun jarang bisa satu kelas,truston yang selalu beraama vrea,truston yang menjaga vrea

#chapter 3 -memmory- end
Chapter 4 - first-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar