Halaman

Selasa, 18 Agustus 2015

ripple#1



Part 1
A story begin

   .vrea menundukan kepala seperti biasa saat masuk sekolah,menghindari tatapan setiap orang yang seakan akan siap menusuknya kapan saja,sesekali ada yang sengaja menyenggol bahu nya,atau sengaja mendorongnya hingga jatuh lalu tertawa puas,hal ini terjadi setiap hari
"Hey.....lihat di sana tuan putri sedang menikmati paginya yang indah hahahaha" teriak seseorang dari kejauhan "brian has no brain" gerutunya dalam hati,selama ini,brian lah yang paling mencolok untuk urusan membully vrea
"Bagaimana bisa putri koruptor seperti itu masih punya muka untuk sekolah disini?aku yakin uang yg dia gunakan untuk membayar seluruh keperluan sekolah adalah uang haram"
Lalu brian melemparkan sebuah penghapus kapur ke arah vreya dan mengenai pundaknya
"Aw" keluhnya pelan sambil menepuk2 pundaknya yang kotor
"Hentikan kelakuanmu brian!!" suara bagaikan malaikat itu terdengar menghampiri vrea,bu jasmin seorang guru bp
"Vrea mendapat beasiswa sejak masuk sekolah ini! Kamu tidak ber-hak menghakimi dia atas apa yang di lakukan ayahnya!!" bu jasmin terlihat marah,lalu brian pergi dengan raut kesal
"Bu,....tidak perlu melakukan itu,tidak perlu membelaku....tapi....terimakasih" ucap vrea lirih
"Kamu baik baik saja nak?ibu kasian padamu karna kelakuan ayah tiri mu,kamu mendapat masalah seperti ini,tapi ibu bangga kamu masih bersemangat ke sekolah" bu jasmin tersenyum lembut
"Ini semua demi mama.....hanya dia satu satunya semangat saya bu,meskipun...." vrea tak melanjutkan kalimatnya,dan bu jasmin tersenyum memahami keadaanya
"Yasudah .....kamu masuk ke kelas ya"
Vrea mengangguk lalu berjalan menuju kelas

Bukan dia tak ingin membalas perlakuan brian ataupun yang lainya,dia tau dia tak bisa,pernah sekali dia marah dan membentak semua orang,tapi dia hanya di tertawakan,dia tau tak ada yang bisa dia lakukan,dia hanya bisa menahan diri,belajar dengan tekun dan segera meninggalkan sekolah yang terkutuk itu

Vrea menghembus nafas panjang "huffff memang percuma" ucapnya lirih
Sejak dulu dia memang seorang yang pendiam,tak pernah punya teman,dan selalu menjadi sasaran bully,di tambah lagi bulan lalu ayah tirinya yang masuk penjara karna mengkorupsi uang perusahaan besar besaran,

Tak ada satu pun teman,tak ada satupun yang mau dekat dekat dengaanya.....tidak....kecuali dia....vrea tersenyum tipis,semangatnya seakan terpacu kala mengingat seseorang,yang menjadikan satu satunya alasan vrea bisa sedikit menikmati sekolahnya

Vrea masuk kelas,suasana yang ramai menjadi hening dia melangkah menuju bangku belakang,seakan seorang yang di asingkan,
"Selamat pagi tuan putri"sapa brian dengan nada menyindir
"Wah wah perhatian sekali kamu brian....pada tuan putri yang menyedihkan itu,bukankah seharusnya dia sekarang menjadi upik abu? Ya kan? Hahaha " kata kata angel membuat seisi kelas tertawa,jelas namanya tak sesuai dengan kelakuanya
Vrea duduk di bangkunya,beberapa kali membenarkan posisinya tapi tak juga merasa nyaman
Beberapa anak melihatnya sambil cekikikan,vrea menyadari ada yang salah,saat dia berusaha bangun,bangku seakan melekat dengan roknya,dan dia menyadari ada permen karet di sana,vrea berdiri dan berusaha menghilangkan permen karet itu,3buah permen karet,seisi kelas kembali tertawa,sambil menunjuk2 vrea,menertawai kebodohan vrea dan melemparinya dengan kertas dan sampah,vrea tak tahan lagi dan memilih meninggalkan kelas membalut rok kotornya dengan jaket lalu pulang
Saat baru keluar kelas dia berpapasan dengan bu jasmin
"Lho vrea....kamu mau kemana?pelajaran baru saja akan di mulai" tanya bu jasmin sambik mengelus rambut vrea
"Saya tidak enak badan bu,mau izin pulang"
"Ba...baiklah kalai begitu....hati hati di jalan ya nak" vrea mengangguk dan berlalu,
Bu jasmin masuk kelas dan mendapati tempat duduk vrea yang kotor
"Ulah siapa ini!!?" serunya
Seisi kelas diam
"Jangan2 gara gara ini dia pulang"
"Bu jasmin terlalu memanjakanya,dia tidak sakit bu,dasar pemalas saja" sindir angel
"Tidak seharusnya kalian melakukan ini"
"Bu,dia pantas di hukum,dia putri kriminal,pasti dia juga kriminal" brian berseloroh
"Ya,manusia kotor memang harusnya mendapat tempat yang kotor kan?" lanjut angel
Seisi kelas tertawa lagi
"Brian permana!!angela dinda airin!! Kalian berdua,bereskan bangku vrea"
"Tapi bu" protes angel dan brian bersamaan
"Sudah tidak ada tapi tapian,atau kalian mau inu hukum lebih berat"
"Lihat begaimana yang mulia menyusahkan kami" sindir angel sambil memunguti sampah
"Diam angel,jangan menggerutu,ini juga salahmu,peringatan juga bagi kalian,jangan mengganggu vrea terus terusan!!"
"Ya buu..."sahut para siswa dengan nada malas

Sementara itu,vrea menuju taman,dipinggir hutan,dia mengganti rok nya,vrea selalu membawa seragam cadangan,karna dia tau,dia sering di jahili oleh para siswa hingga seragamnya kotor,
Dia duduk di sebuah bangku sambil berusaha membersihkan permen karet yang melekat
" dasar.....iblis...mereka iblis...mereka setan....brian.....kenapa orang seperti itu diizinkan hidup?kenapa dia tidak mati saja!!!" umpat vrea kesal
Tiba tiba angin berhembus kencang,membawa debu dan dedaunan terbang,vrea menutup mata nya,tak lama angin berhenti,dan kembali dia membuka matanya,dia di kejutkan dengan roknya yang tiba tiba bersih!!! "Hah...kemana semua kotoran itu?" batin nya dia masih di selimuti rasa kaget...saat tiba tiba suara seorang pria mengagetkannya "berhati hatilah dengan kata katamu" vrea terperanjak mencari asal suara,tak jauh dari sana,seorang pria dengan pakaian hitam,bertubuh tinggi tegap dan berkulit putih menatapnya lembut "hah?" vrea bingung,dia tak menyadari ada seseorang di sana...mungkin sejak tadi mengawasinya....mungkin kah?
"Kata kata?apa? Siapa kamu?"
"Aku noir...vrea..."
Vrea terkejut....bagai mana dia tau namaku?pikirnya....
"Ha?bagaimana kamu tau namaku? Apa maksud kata katamu?"
Pria itu tersenyum "bagai mana jika yabg kau katakan benar...tentang seseorang yang harusnya mati?"
Barulah dia tersadar....perkataan tentang brian lah yg dia maksud
"Itu bagus kan....dia tidak pantas ada di dunia" vrea beranjak dari duduknya
"Lagi pula bukan urusanmu"
Vrea melangkah pergi menjauhi noir....jantungnya berdebar....entah kenapa dia ketakutan "jika dia mati...itu bagus" umpatnya lagi,sama sekali dia tak menoleh kebelakang,dan berjalan pulang

#part 1 - a story begin - end
#part 2 - guardian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar